Kalau kita sering mendengarkan cerita-cerita tentang Princess dari
barat seperti Cinderella, Snow White, Aurora, dll pernahkah kita
mendengarkan cerita Princess Islam ???
perlu kita ketahui kalau Islam juga memiliki 2 Princess,, bahkan mereka tidak hanya terkenal akan kecantikan dan kebaikan hatinya tetapi mereka juga shalihah dan beriman.
inilah 2 Princess Islam yang sangat terkenal...
1. KHADIJAH PENDAMPING SETIA
Hartawan, rupawan, bangsawan, budiman, miliki kecerdikan dan...amat banyak yang bisa diperkatakan tentang 'Princess' pertama Islam ini, Sayidatina Khadijah binti Khuwailid. Segala kesempurnaan seorang wanita idaman jejaka ada padanya. Walaupun begitu, kecantikannya bukan untuk dijaja, akhlaknya luhur sangat dijaga. Tambahan lagi dia seorang wanita berjaya dan berasal pula dari keturunan mulia. Karena itu, Khadijah dihormati dan dipandang tinggi. Walaupun banyak yang menaruh rasa, hanya sekedar memandang tanpa bicara.
Sebelum menikahi Nabi Muhammad, Utusan Terakhir, Sayidatina Khadijah pernah melalui dua kali perkawinan. Namun, kedua-dua suaminya lebih dulu menemui Ilahi. Lalu, dia sendirian meneruskan hari-harinya mengurus perniagaan sehingga pada usianya 40 tahun, hatinya kembali terpaut. Muhammad al Amin, merupakan seorang jejaka berusia 25 tahun membantu meniagakan barang-barang dagangannya ke Syam. Sifat yang mulia serta akhlak yang sangat tinggi menarik perhatian Khadijah. Dua jiwa bertemu dalam keindahan perkawinan.
Ditakdirkan mendampingi lelaki pilihan Allah, Sayidatina Khadijah menjadi penyokong dan pendukung yang tiada taranya. Di waktu suka dan duka, dia senantiasa setia di sisi. Jika dahulunya, dia terkenal sebagai pengusaha wanita berjaya, namun setelah menikahi Rasulallah segalanya ditumpukan kepada kehidupan berkeluarga bersama suami tercinta. Sampai suatu ketika suaminya gemar beruzlah dan menyendiri, Khadijah setia dirumah menanti. Kelengakapan suami disediakan, urusan rumah tangga dilakukan tanpa resah. Sehingga suatu hari suaminya pulang dalam keadaan gemetar ketakutan, menerima wahyu pertama tanda bermula tugas berat sebagai Utusan akhir zaman. Sayidatina Khadijah dengan tenang menyelimuti suaminya sambil mulutnya manis memberi kata-kata penguat jiwa.
Dia merupakan wanita pertama yang menyatakan keimanan kepada Allah dan RasulNya. Kecintaan dan kaeikhlasan melapangkan hatinya untuk berkorban seluruh harta demi kelangsungan perjuangan dakwah yang baru bermula. Segalanya habis digunakan, tiada sisa walau sedikitpun. Namun dihatinya tiada rasa sesal, apalah lagi menangis hiba mengenangkan harta yang banyak kian hilang dari pandangan. Hujung Usianya, Sayidatina Khadijah tetap bersama Rasulallah dan orang-orang Islam lainnya walau terpaksa memamah daun kayu sebagai pengalas perut yang lapar. Sehingga akhirnya, dia jatuh sakit dan mengahadap Ilahi dengan jiwa Mukminah sejati. Sungguh Khadijah penenang jiwa dan pendamping setia, sehingga terbit kata-kata yang sangat menyentuh hati dalam sabda Baginda : "Demi Allah tidak ada ganti yang lebih baik daripada dia. Dia beriman kepadaku, ketika orang lain ingkar. Dia percaya kepadaku, tatkala semua mendustakan. Dia mengorbankan seluruh hartanya saat semua berusaha mempertahankannya, dan daripadanyalah aku beroleh keturunan".
AISYAH ISTERI BIJAKSANA
Rasulallah memanggilnya dengan gelaran manja, 'Humaira' yaitu si merah kecil. Merupakan puteri Sayidina Abu Bakar, sahabat Baginda yang paling akrab dan isterinya Ummu Ruman. Dari rumah sahabat inilah, kemuliaan dan keberkatannya diangkat terus oleh Allah SWT sehingga terpilih sebagai salah seorang Ummul Mukminin. Dia dinikahkan saat usianya masih muda. Bersama Rasulallah melayari bahtera rumahtangga setelah berhijrah ke Madinah.
Membesar dalam didikkan dan asuhan Junjungan Mulia, menjadikan Sayidatina Aisyah antara yang paling banyak menghafal hadist secara langsung dari Baginda. Ini ditambah dengan kecerdasan akal dan kuat ingatan yang telah ada pada dirinya. Keadaan ini, menjadikan Sayidatina Aisyah sebagai rujukan ilmu setelah kewafatan Rasulallah SAW.
Beda usia yang jauh menjadikan Aisyah seorang isteri yang manja dan pandai mengambil hati. Kemesraan hidup bersama suami tercinta senantiasa menjadi keutamaanya. Dia bijak berbicara, juga pandai menghibur dengan kelincahannya. Namun, bukan itu saja keistimewaan beliau. Ketika isteri-isteri Baginda yang lainnya datang mengadu karena cemburu dengan layanan yang diberikan Rasulallah kepada Aisyah, Baginda SAW bersabda yang bermaksud : "Janganlah kalian menggores hatiku karena Aisyah. Demi Allah, aku tidak menerima wahyu ketika bersama isteri-isteri lainnya kecuali ketika aku bersama Aisyah".
*Cerita ini saya salin ulang dari Majalah Mutiara Amaly, karena menurut saya sangat bagus dan indah untuk disebarkan. Islam selalu mengajarkan kita untuk saling berbagi terutama dalam ilmu.Semoga Terhibur dan bermanfaat (^_^)*
perlu kita ketahui kalau Islam juga memiliki 2 Princess,, bahkan mereka tidak hanya terkenal akan kecantikan dan kebaikan hatinya tetapi mereka juga shalihah dan beriman.
inilah 2 Princess Islam yang sangat terkenal...
1. KHADIJAH PENDAMPING SETIA
Hartawan, rupawan, bangsawan, budiman, miliki kecerdikan dan...amat banyak yang bisa diperkatakan tentang 'Princess' pertama Islam ini, Sayidatina Khadijah binti Khuwailid. Segala kesempurnaan seorang wanita idaman jejaka ada padanya. Walaupun begitu, kecantikannya bukan untuk dijaja, akhlaknya luhur sangat dijaga. Tambahan lagi dia seorang wanita berjaya dan berasal pula dari keturunan mulia. Karena itu, Khadijah dihormati dan dipandang tinggi. Walaupun banyak yang menaruh rasa, hanya sekedar memandang tanpa bicara.
Sebelum menikahi Nabi Muhammad, Utusan Terakhir, Sayidatina Khadijah pernah melalui dua kali perkawinan. Namun, kedua-dua suaminya lebih dulu menemui Ilahi. Lalu, dia sendirian meneruskan hari-harinya mengurus perniagaan sehingga pada usianya 40 tahun, hatinya kembali terpaut. Muhammad al Amin, merupakan seorang jejaka berusia 25 tahun membantu meniagakan barang-barang dagangannya ke Syam. Sifat yang mulia serta akhlak yang sangat tinggi menarik perhatian Khadijah. Dua jiwa bertemu dalam keindahan perkawinan.
Ditakdirkan mendampingi lelaki pilihan Allah, Sayidatina Khadijah menjadi penyokong dan pendukung yang tiada taranya. Di waktu suka dan duka, dia senantiasa setia di sisi. Jika dahulunya, dia terkenal sebagai pengusaha wanita berjaya, namun setelah menikahi Rasulallah segalanya ditumpukan kepada kehidupan berkeluarga bersama suami tercinta. Sampai suatu ketika suaminya gemar beruzlah dan menyendiri, Khadijah setia dirumah menanti. Kelengakapan suami disediakan, urusan rumah tangga dilakukan tanpa resah. Sehingga suatu hari suaminya pulang dalam keadaan gemetar ketakutan, menerima wahyu pertama tanda bermula tugas berat sebagai Utusan akhir zaman. Sayidatina Khadijah dengan tenang menyelimuti suaminya sambil mulutnya manis memberi kata-kata penguat jiwa.
Dia merupakan wanita pertama yang menyatakan keimanan kepada Allah dan RasulNya. Kecintaan dan kaeikhlasan melapangkan hatinya untuk berkorban seluruh harta demi kelangsungan perjuangan dakwah yang baru bermula. Segalanya habis digunakan, tiada sisa walau sedikitpun. Namun dihatinya tiada rasa sesal, apalah lagi menangis hiba mengenangkan harta yang banyak kian hilang dari pandangan. Hujung Usianya, Sayidatina Khadijah tetap bersama Rasulallah dan orang-orang Islam lainnya walau terpaksa memamah daun kayu sebagai pengalas perut yang lapar. Sehingga akhirnya, dia jatuh sakit dan mengahadap Ilahi dengan jiwa Mukminah sejati. Sungguh Khadijah penenang jiwa dan pendamping setia, sehingga terbit kata-kata yang sangat menyentuh hati dalam sabda Baginda : "Demi Allah tidak ada ganti yang lebih baik daripada dia. Dia beriman kepadaku, ketika orang lain ingkar. Dia percaya kepadaku, tatkala semua mendustakan. Dia mengorbankan seluruh hartanya saat semua berusaha mempertahankannya, dan daripadanyalah aku beroleh keturunan".
AISYAH ISTERI BIJAKSANA
Rasulallah memanggilnya dengan gelaran manja, 'Humaira' yaitu si merah kecil. Merupakan puteri Sayidina Abu Bakar, sahabat Baginda yang paling akrab dan isterinya Ummu Ruman. Dari rumah sahabat inilah, kemuliaan dan keberkatannya diangkat terus oleh Allah SWT sehingga terpilih sebagai salah seorang Ummul Mukminin. Dia dinikahkan saat usianya masih muda. Bersama Rasulallah melayari bahtera rumahtangga setelah berhijrah ke Madinah.
Membesar dalam didikkan dan asuhan Junjungan Mulia, menjadikan Sayidatina Aisyah antara yang paling banyak menghafal hadist secara langsung dari Baginda. Ini ditambah dengan kecerdasan akal dan kuat ingatan yang telah ada pada dirinya. Keadaan ini, menjadikan Sayidatina Aisyah sebagai rujukan ilmu setelah kewafatan Rasulallah SAW.
Beda usia yang jauh menjadikan Aisyah seorang isteri yang manja dan pandai mengambil hati. Kemesraan hidup bersama suami tercinta senantiasa menjadi keutamaanya. Dia bijak berbicara, juga pandai menghibur dengan kelincahannya. Namun, bukan itu saja keistimewaan beliau. Ketika isteri-isteri Baginda yang lainnya datang mengadu karena cemburu dengan layanan yang diberikan Rasulallah kepada Aisyah, Baginda SAW bersabda yang bermaksud : "Janganlah kalian menggores hatiku karena Aisyah. Demi Allah, aku tidak menerima wahyu ketika bersama isteri-isteri lainnya kecuali ketika aku bersama Aisyah".
*Cerita ini saya salin ulang dari Majalah Mutiara Amaly, karena menurut saya sangat bagus dan indah untuk disebarkan. Islam selalu mengajarkan kita untuk saling berbagi terutama dalam ilmu.Semoga Terhibur dan bermanfaat (^_^)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar